AFV Club 1/350 Type XXI

Price:330,000IDR
  • AFV Club Type XXI
    AFV Club Type XXI
  • AFV Club Type XXI parts
    AFV Club Type XXI parts

Silahkan SMS/WA ke 085693029246 untuk pembelian langsung.

Marketplace: Tokopedia dan BukaLapak

Pada awal WWII Jerman nyaris berhasil memutus jalur logistik ke Inggris dengan armada U boat. Namun sekutu berdadaptasi dengan kondisi ini, menyesuaikan taktik dan mengimplementasikan teknologi baru untuk mengatasi U boat. Sekutu berhasil menenggelamkan cukup banyak U boat. Hal ini menjadi perhatian laksamana Donitz. Jika kondisi berjalan seperti ini terus, AL Jerman akan kehilangan armada U boat dan jalur logistik ke Inggris akan terbuka penuh. Kekuatan militer besar akan terkumpul di Inggris yang akan menjadi ancaman serius bagi Jerman.

Kekurangan dari kapal selam pada masa itu adalah kecepatan dan endurance bawah laut yang rendah. Kapal selam punya kecepatan sangat rendah sehingga mempersulit pengambilan posisi serang. Kapal selam pada masa itu juga perlu sering naik ke permukaan untuk mengisi baterai dengan tenaga mesin diesel yang butuh udara dari luar. Kapal selam rawan terdeteksi radar dan visual saat di permukaan. Manuverabilitas dan pertahanan yang minim membuatnya sulit mempertahankan diri saat posisinya diketahui.

 

Kondisi ini kurang lebih disebabkan karena kapal selam masa itu didisain sebagai kapal permukaan yang bisa menyelam. Hull dibentuk agar mempunyai kemampuan berlayar yang baik di permukaan walau mengorbankan performa saat menyelam. Diatas dek masih dipenuhi beragam peralatan yang memang dibutuhkan untuk operasi di permukaan walau sekali lagi mengorbankan performa saat menyelam. Dan yang paling mencolok adalah keberadaan deck gun besar. Berguna saat bertempur di permukaan, tapi menghasilkan drag besar di bawah air.

 

Hellmuth Walter punya ide untuk mengatasi masalah tersebut dengan disain kapal selam yang dioptimasi untuk operasi bawah air. Dia mengajukan disain kapal selam dengan bentuk lambung yang mulus dan hidrodinamis. Kestabilan berlayar di permukaan memang dikorbankan, tapi itu adalah kompromi yang bisa diterima. Kapal selam ini tidak dilengkapi meriam dek untuk mengurangi drag hidrodinamis. Drag minimal berarti kapal selam butuh lebih sedikit tenaga, mengurangi konsumsi energi untuk mempertahankan kecepatan.

 

Tidak hanya mereduksi drag, Walter juga menyarankan sistem propulsi hydrogen peroxide(H2O2). H2O2 mampu menghasilkan panas tanpa tergantung oksigen dari luar. Panas tersebut digunakan untuk menghasilkan uap guna memutar turbin. Prototipe kapal selam dengan propulsi H2O2 mampu menyelam lama dan jauh lebih cepat dari kapal selam diesel-elektrik pada masa itu.

 

Masalahnya ada pada waktu. Walau punya potensi besar, propulsi H2O2 pada kapal selam tergolong baru, banyak hal perlu diuji dan disempurnakan. Belum lagi kemampuan Jerman untuk memproduksi sejumlah besar H2O2 dalam kondisi terdesak. Akhirnya sebuah kompromi pun diambil. Kapal selam baru akan memakai bentuk lambung hidrodinamis seperti usulan Walter. Tapi sistem propulsi H2O2 tidak digunakan. Kapal selam baru akan tetap memakai sistem propulsi Diesel-Elektrik, tapi dengan kapasitas baterai yang jauh lebih besar. Drag minim dan cadangan energi lebih besar membuat type XXI mampu menyelam lebih lama dan cepat.   

 

Jerman berhasil membuat beberapa Type XXI. Sayangnya bagi Jerman semua sudah terlambat, Jerman kalah sebelum XXI sempat efektif bertempur. Walau demikian, beberapa hari setelah Jerman menyerah, sebuah XXI mampu menyelinap ke konvoi kapal Inggris dan mengambil posisi ideal untuk menembak sebuah Cruiser. Tapi karena perang sudah selesai, tembakan tentu saja tidak dilepaskan. Sang kapten hanya ingin menguji kemampuan XXI dan kemudian menyelinap pergi tanpa terdeteksi. Sebuah bukti potensi besar disain Type XXI.

 

Type XXI mungkin tidak punya peranan dalam WWII. Tapi kapal ini jelas menginspirasi generasi kapal selam berikutnya di seluruh dunia. Setelah WWII, tidak ada lagi kapal selam yang dioptimasi untuk pertempuran di permukaan. Tidak ada lagi kapal selam modern yang memakai deck gun. Bentuk lambung menjadi mulus untuk operasi optimum di bawah air.

 

AFV Club 1/350 Type XXI

 

Type XXI adalah peralihan antara kapal selam klasik dengan modern. Bentuk lambung sudah minimalis tapi masih banyak fitur detail di permukaan lambung. AFV Club dengan cerdas menyusun lambung dari 3 part: kiri, kanan, dan atas agar bisa mencetak detail tajam dan lengkap pada permukaan lambung. Diatas lambung terdapat sail yang tersusun dari dua part kanan-kiri dengan detail permukaan yang juga tajam. AFV Club menyediakan individual mast yang dicetak tajam dan bersih, terlihat realistis untuk skala 1/350.

 

Bidang kontrol seperti hydroplane, elevator, dan rudder dicetak dengan part terpisah dan bisa dipasang dengan pose dinamis. AFV Club menyediakan semacam sync gear agar kedua hydroplane bisa terbuka bersamaan. Pintu torpedo tube bisa dipasang di posisi terbuka atau tertutup.

Silahkan SMS/WA ke 085693029246 untuk pembelian langsung.

Marketplace: Tokopedia dan BukaLapak