Hasegawa 1/72 Harrier GR3 (Sold Out)
Pada perang Falklands, Inggris tidak memiliki pangkalan udara darat dekat medan pertempuran. Sehingga elemen udara yang bisa digelar oleh Inggris menjadi sangat terbatas. Untungnya Royal NAVY masih memiliki kapal induk dengan Sea Harrier unutk menyediakan air cover. Walau awalnya diragukan, sejumlah kecil Sea Harrier yang diawaki pilot terlatih mampu mengungguli semua jet tempur yang bisa dikirim Argentina ke Falklands. Sea Harrier dibantu oleh Harrier GR3 milik RAF untuk misi serangan darat.
Harrier GR3 sangat mirip dengan Sea Harrier, bahkan Sea Harrier dikembangkan dari GR3 dengan tambahan radar, kokpit dinaikkan, dan beberapa penyesuaian untuk operasi maritim. Secara teoritis, GR3 yang berkemampuan VTOL seharusnya bisa dioperasikan dari kapal induk Royal NAVY seperti SHAR. Tapi ternyata tidak semudah itu. Pilot RAF harus dilatih untuk mengoperasikan GR3 dari kapal induk yang memiliki karakteristik berbeda dengan operasi dari darat. Hal ini membuat GR3 tidak bisa berangkat bersama armada RN. GR3 RAF akan berlatih dulu dan kemudian menyusul dengan kapal kargo yang dimodifikasi, Atlantic Conveyor.
Misi utama GR3 adalah untuk serangan darat sesuai disain asli pesawat tersebut. Tapi jumlah Sea Harrier yang tersedia sangat sedikit, berhadapan dengan sejumlah besar pesawat Argentina. Sehingga GR3 pun disiapkan sebagai cadangan untuk misi air-to-air dengan AIM-9L Sidewinder. Waktu yang tersedia untuk latihan juga dimanfaatkan untuk berlatih dengan Mirage III milik Perancis, fighter yang juga menjadi andalan Argentina. Latihan ini sangat bermanfaat untuk menghadapi fighter supersonic tersebut, memahami kelebihan dan kelemahannya. Terutama mengingat GR3 tidak memiliki radar yang vital dalam air-to-air combat.
Ternyata armada kecil SHAR terbukti mampu menghadapi pesawat apapun yang bisa dikirim Argentina. Sebelum GR3 sampai ke atlantik selatan, SHAR juga diperbantukan untuk misi serangan darat. Sebuah misi yang tidak optimum bagi fighter ini. Walau tidak satupun SHAR ditembak jatuh fighter Argentina, beberapa SHAR jatuh terkena tembakan dari darat. Saat sampai di atlantik selatan, GR3 segera diterjunkan untuk misi aslinya, ground attack.
Misi pertama GR3 di Falklands adalah penyerangan area penyimpanan bahan bakar Argentina. Misi ini sangat penting karena pergerakan musuh akan menjadi sangat terbatas jika kekurangan suplai bahan bakar. Kedua pihak mengetahui hal ini, sehingga area tersebut pun dijaga dengan baik oleh Argentina, misi yang cukup menantang bagi Harrier GR3 yang seperti sepupu lautnya (SHAR) diragukan oleh banyak pihak. GR3 tidak bisa terbang supersonik, tapi bisa terbang sangat rendah dengan baik. Pesawat penyerang mampu menyusup ke area musuh tanpa terdeteksi. Hidung GR3 tidak dilengkapi radar, tapi disana terdapat sistem laser range finder and target marking yang mampu menyediakan infromasi targeting sasaran darat dengan akurat. Persenjataan yang dipilih untuk misi ini adalah bom cluster. Tangki bahan bakar tidak dilapisi armor tebal, tapi tersebar. Bom cluster mampu menyapu area luas, menghasilkan kerusakan besar bagi instalasi musuh.
Hasegawa 1/72 Harrier GR3
Secara subjektif kami sangat menyukai kit fighter skala 1/72 keluaran Hasegawa. Kesan awal kit seri ini terlihat sederhana. Tapi saat melihat lebih dekat lagi, akan terlihat kualitas cetakan superior Hasegawa berupa panel line yang super tipis dan konsisten. Detail tajam seperti ini memang membuat panel tidak mencolok, akan terlihat samar, mirip dengan panel pada pesawat aslinya.
Kekurangan kit ini ada pada area kokpit. Instrument dan side panel direpresentasikan dengan decal. Ejection seat cukup sederhana dan dilengkapi pilot figure yang cukup bagus untuk memperkaya detail. Tapi justru disinilah tantangannya. Modeler bisa memodifikasi part bawaan kit dan menambahkan detail sederhana seperti seat belt. Bisa jadi tidak perfect, tapi akan terlihat cukup bagus dalam konfigurasi canopy tertutup.
Kekurangan di sisi kokpit diimbangi detail luar biasa di area lain. Tersedia compressor face yang dicetak dengan sangat baik, akan terlihat bagus dari luar melalui intake raksasa Harrier. Landing gear door dicetak dalam posisi di darat dengan sebagian besar pintu tertutup rapi. Landing gear terutama yang di ujung sayap dicetak dengan detail. Airbrake bisa dipasang dalam posisi terbuka.
Hasegawa menyediakan load out GR3 dengan lengkap. Ke-empat wing pylon bisa diisi rocket launcher dan cluster bomb. Di bawah fuselage bisa diisi kanon aden atau strake beserta bom 1000lbs di centerline.